MAKASSAR, KACE — Majelis Keturunan To Manurung (MKT) menggelar halal bihalal dalam rangka Idul Fitri 1444 Hijriah di Hotel Santika, Makassar, Minggu 30 April 2023. Hadir diantaranya Masyarakat Adat Nusantara (Matra), Kedatuan Suppa dan lainnya.

Acara ini mengangkat tema “momen silaturahmi dan mempererat kebersamaan para pelestari adat budaya untuk saling mendukung peningkatan spiritual bersama dan menghadapi tahun politik”.
Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad Mappanyukki (Panglima Ta’) turur hadir diundang khusus oleh panitia.
Dalam sambutannya, Panglima Ta’ menuturkan, kegiatan silaturahim seperti ini sangat besar manfaatnya. Menurutnya, halal bihalal ini adalah momentum ini untuk saling memaafkan.
“Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk menyambung dan memelihara tali silaturahim. Karena, dapat memberikan banyak keuntungan, seperti akan dipanjangkan umur dan dimurahkan rezeki,” ujarnya.
Menurut Ketua Dewan Pakar DMI Sulsel ini, semangat silaturahmi khususnya di acara halal bihalal ini, bisa menguatkan kebersamaan.
Panglima Ta’ juga tak henti – hentinya mengingatkan agar keluarga besar Tomanurung harus bersatu.
“Sebagai keluarga besar, kita semua harus solid dan bersatu terutama dalam berkontribusi memajukan Sulsel,” serunya.
Ia berharap agar komunitas ini bisa turut serta dalam pembangunan yang ada di Sulsel sekaligus menjadi wadah bertukar pikiran untuk berbagai persoalan yang ada.
Sementara Ketua Agung Pengurus Pusat MKT Sulsel, Yang Mulia Andi Pamadengrukka Mappanyompa (Arung Timurung) mengatakan, Panglima Ta’ adalah keturunan asli Tomanurung yang dikenal bijak dan religius serta terkenal dengan integritasnya.
“Panglima Ta’ ini mewakili Gowa, Bone, Luwu dan Toraja. Bahkan di seluruh wilayah di Sulsel. Jadi tidak ada lagi keraguan untuk memimpin Sulsel,” tegasnya.
Sulsel ini negerinya para raja. Banyak kerajaan yang turut membangun Sulsel dan kini keturunannya sudah menyebar luas ke berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara.
Raja asal Sulawesi Selatan ini diyakini berasal dari keturunan yang sama yakni To Manurung atau dapat diartikan manusia yang berasal dari langit.
Hal inilah yang mendasari dibentuknya Majelis Keturunan To Manurung. Sebuah perkumpulan yang didalamnya terdapat semua keturunan raja yang ada di Sulsel. (*)